Blog rejekingalir.com
Blog rejekingalir.com mengulas tentang sastra, game, dan gaya hidup dengan sudut pandang yang lebih luas

Saat Waktu Merestuinya

Mungkin waktu tidak mudah merestuinya, tetapi ketika semua restu itu dikirimkan maka memudahkan segalanya

Tak terpikirkan bagaimana bisa tepat terjadinya.

Dikira pun, tidak?

Tak, tak terduga akan terlaksana demikian pas.

Lancar, dan penuh kemudahan,

seakan banyak yang merestuinya,

Alam seketika bersahabat ketika terjadinya itu.

Puisi ketika waktu merestuinya

Namun, bilamana direncanakan,

Diharapkan akan a..b...c...d...

Entah, terjadinya malah seketika meleset, 

berubah menjadi w, x, y, z.

Tak seperti busur panah yang tepat mengenai sasaran.


baca juga: Resensi Buku Kumpulan Puisi Akar

 

Mungkin, begitulah waktu..

Kala tidak merestui, maka segala sesuatunya di luar kendali.

Ketika belum untuk memberikan ijinnya, 

maka janganlah menyalahkan waktu,

sabar saja, tak perlu mengeluh.

Baca Juga: Langkah Mudah Menyenangi Sastra

 

Waktu takkan salah kasih restu

Tidak pula dianggap keliru

Namun pikiran yang terlalu menggebu

Hanya demi mewujudkan nafsu 

agar tidak lagi banyak yang memburu.

4 komentar

Okti Li mengatakan…
Jangan main main dengan waktu. Sekali dia terlewat, seumur hidup tak kan bisa mengembalikannya
Uniek Kaswarganti mengatakan…
Apa-apa yang kita kejar dan perkirakan, terkadang memang belum tentu tercapai. Harus pandai memaknai segala sesuatu yang tadinya tampak sebagai kegagalan.
lendyagassi mengatakan…
Waktu memang tak pernah salah dan momen menunggu ini yang terkadang seringkali membuat manusia harus terus berlatih sabar dan tawakkal. Tidka lupa untuk terus berdoa dan ikhtiar yang terbaik demi waktu yang takkan pernah berputar kembali.
Monica Anggen mengatakan…
Suka puisinya, menyadarkan tentang waktu dan saat yang tepat. Tepat di sini ya sesuai pengaturan-Nya ya, Kak. Manusia mau ini itu, kalo belum saatnya ya mesti nunggu dulu